Al-Fatihah Mencakup Bantahan terhadap
Semua Golongan Yang
Batil, Bid'ah
dan Sesat
SIRI 7
IBNU QAYYIM
AL JAUZIYYAH
Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara: Global dan
terinci. Secara
global dapat diketahui bahwa ash-shirathul-mustaqim mencakup
pengetahuan
tentang kebenaran, memprioritaskan kebenaran daripada yang
lain,
mencintai, menyeru dan memerangi musuh-musuh kebenaran
me-nurut
kesanggupan. Kebenaran di sini
adalah apa yang dibawa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para shahabat, seperti
ilmu dan amal
tentang sifat Allah, asma',
perintah, larangan, janji, ancaman dan haki-kathakikat
iman, yang semuanya merupakan
etape orang-orang yang berjalan
kepada Allah. Semua masalah ini
diserahkan kepada beliau dan bukan
kepada pendapat dan pemikiran
manusia. Jadi tidak dapat diragu-kan
bahwa ilmu dan amal yang ada
pada diri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam dan para shahabat adalah
pengetahuan tentang kebenaran, yang
harus diprioritaskan daripada
yang lain. Inilah yang disebut ash-shirathulmustaqim.
Dengan cara yang global ini dapat diketahui bahwa siapa pun
yang bertentangan dengan jalan ini adalah batil, atau
merupa-kan satu
jalan dari dua jenis golongan: Golongan yang mendapat murka
dan
golongan yang sesat.
Adapun dengan cara yang rinci, maka kita perlu mengetahui
satu
persatu setiap madzhab yang batil. Namun yang pasti, setiap kalimat Al-
Fatihah mencakup penjelasan tentang kebatilannya.
Manusia secara umum dapat dibagi menjadi dua macam:
Golongan
yang mengakui kebenaran dan golongan yang mengingkari
kebenaran.
Sementara Al-Fatihah mencakup penetapan adanya Khaliq dan
penolak-an
orang yang mengingkari
keberadaan-Nya, yaitu dengan penetapan
Rububiyah-Nya atas semesta
alam. Perhatikanlah semua benda alam, baik
alam atas maupun alam bawah,
tentu engkau akan melihat bukti keberadaan
Sang Pencipta. Keberadaan
Allah ini lebih nyata bagi akal dan
fitrah daripada keberadaan
sungai yang mengalir. Siapa yang tidak mempunyai
pandangan seperti ini dalam
akal dan fitrahnya, berarti harus
dipertanyakan, adakah sesuatu
yang tidak beres pada akalnya?
Seiring dengan kebatilan
orang-orang yang mengingkari keberadaan
Allah, batil pula pendapat orang-orang yang mengatakan
tentang
wahdatul-wujud (kesatuan
wujud), bahwa wujud alam ini juga merupa-kan
wujud Allah dan Allah
merupakan hakikat wujud alam ini. Jadi menu-rut
mereka tidak ada lagi istilah Rabb
dan hamba, penguasa dan yang
dikuasai, pengasih dan yang
dikasihi, pemberi pertolongan dan yang meminta
pertolongan, pemberi petunjuk
dan yang diberi petunjuk, pemberi
nikmat dan yang diberi nikmat,
sebab Allah adalah hamba itu sendiri,
yang disembah adalah yang menyembah itu sendiri. Perbedaan
wujud
hanya sekedar masalah relatifitas yang bergantung kepada
fenomena dzat
dan penampakannya, sehingga terkadang bisa berwujud seorang
hamba
biasa, terkadang berwujud Fir'aun, pemberi petunjuk, nabi,
rasul, ulama
dan lain sebagainya. Sekalipun
berbeda-beda, semua berasal dari satu inti,
bahkan Allah adalah inti itu
sendiri.
Surat Al-Fatihah, semenjak
pertama hingga akhirnya menjelaskan
kebatilan dan kesesatan
golongan ini.
Orang-orang yang menetapkan
adanya Khaliq ada dua macam:
1. Golongan yang mengesakan
Khaliq atau ahli tauhid.
2. Golongan yang menyekutukan
Khaliq atau ahli syirik.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan