Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda,
“Sesunguhnya
ada seorang laki-laki yang tidak pernah sekalipun berbuat baik, hanya saja dia
biasa memberi pinjaman hutang kepada orang lain. Suatu hari dia berkata kepada
pesuruhnya, ‘Ambillah berapapun yang disetorkan, jangan mempersulit orang dan
sering-seringlah memberi maaf, mudah-mudahan Allah berkenan mengampuni kita.’
Setelah laki-laki itu meninggal dunia Allah Ta’ala
bertanya, ‘Apakah kamu pernah berbuat baik.’
Laki-laki itu dengan jujur menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku mempunyai seorang pembantu dan aku biasa
memberikan pinjaman kepada orang lain, ketika aku meminta pembantuku untuk
menagih, selalu saja aku berpesan kepadanya, ‘Ambillah berapapun yang dia
berikan, jangan mempersulit orang dan sering-seringlah memberi maaf,
mudah-mudahan Allah mengampuni kita.’
Kemudian
Allah berkata, ‘Cukup, Aku telah mengampunimu’.”
IKTIBAR CERITA:
1.
Keutamaan berlapang dada dan memberi maaf kepada orang lain, dan berlaku baik
saat mengadakan transaksi (jual beli).
2.
Menerangkan betapa luasnya rahmat dan ampunan Allah ta’ala. Bisa saja suatu
amalan yang kecil namun mendatangkan pahala yang besar, sebagaimana yang
dialami laki-laki dalam kisah di atas dengan perbuatannya yang kelihatan
sepele.
3.
Perlakuan Allah terhadap seorang hamba sangat tergantung dan sesuai dengan
bagaimana hamba tersebut bermuamalah kepada sesama hamba Allah. Seseorang yang
berhati kasar dan kaku maka demikian juga Allah memperlakukan hamba tersebut
dengan kasar dan kaku. Dan barangsiapa berlemah lembut, sayang serta memberi
kemudahan kepada sesama manusia, maka Allah pun akan berlemah lembut dan sayang
kepadanya.
4.
Diperbolehkan mewakilkan seseorang ketika menagih hutang.
5.
Anjuran untuk bergaul dan bermasyarakat, jika dapat memberikan manfaat maupun
meringankan beban sesamanya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan